Sabtu, 21 Maret 2015

Tugas Pramuka


Nama              : Muhammad Firdan Adriyanto

Sangga            : PENDOBRAK 4

Kelas               : X Geologi Pertambangan B

Ambalan        : Ir. Soekarno 8

Tali, Simpul, Ikatan, Jerat, dan Pioneering


A.    Tali Temali
 

           Tali temali adalah keterampilan dalam menggunakan tali dan membuat simpul-simpul untuk menciptakan ikatan yang tepat dan aman. Dalam tali temali, kita sering mencampur adukan antar tali, simpul dan ikatan. Hal ini sebenarnya berbeda sekali. Berikut perbedaannya :



       ·         TALI                 = benda yang dapat digunakan untuk membuat simpul dan ikatan. 
       ·         SIMPUL           = hubungan yang dapat diterapkan antara tali dengan tali. 
       ·         IKATAN           = hubungan antara tali dengan benda lain (misal kayu, balok, bambu 
                                         dan sebagainya) 


                                                                       Gambar tali

B.   Pemeliharaan Tali

            Pada jaman sekarang memang banyak tali tahan lapuk, umpamanya; tali plastic. Akan tetapi tidak jarang pula, kita akan menemukan tali yang mudah sekali lapuk. Untuk hal ini, kita perlu merawatnya dengan teliti.  

             Beberapa jenis tali yang digunakan umumnya pada kepramukaan adalah tali yang terbuat dari bahan nylon, yang mempunyai kelemahan dan kekurangan. Kelebihannya antara lain : 

                1.   Ringan dan mudah diatur.

                2.      Mudah dibuat simpul dengan kekuatan tarik yang merata.

                3.      Mempunyai elastisitas yang tinggi dan meredan sentakan.
                4.      Menyerap sedikit air.

             Serta kekurangan dari nylon yaitu :  

              1.      Tidak tahan terhadap panas. 
              2.      Mudah meleleh pada temperature yang tinggi.  


             Agar tali tahan lama dan dapt dipergunakan untuk jangka waktu yang panjang tali harus dan perlu diberi perlakuan khusus setelah dipakai kegiatan. Lakukan beberapa langkah berikut untuk pemeliharaan tali:  

     1.  Kotoran/kerikil yang melekat pada tali dicuci dengan air dingin (tidak tahan terhadap panas) dan dikeringkan di tempat yang tidak terkena matahari langsung (diangin-anginkan).

      2. Tali harus dijauhkan dari bahan-bahan yang merusak tali, misalnya; air accu, oil, minyak, bahan-bahan kimia,dll. 

      3. Penyimpanan tali pada tempat/ruangan tertentu yang terhindar dari cahaya matahari secara langsung, dan diusahakan sirkulasi udara lancar dengan kelembaban rendah.


       4. Tali disimpan dalam keadaan kering dan digantung dalam bentuk lingkaran atau gulungan yang secara sederhana dan mudah diurai kembali.

               Hasil bentukan dari tali, yaitu terdiri dari: simpul, ikat dan jerat. Simpul, ikatan, maupun jerat yang baik dan benar adalah simpul, ikatan, dan jerat yang dapat digunakan dengan kuat,  tidak mudah lepas dan mudah untuk dilepas kembali. Dan kita akan membahasnya satu persatu.
 
  C. FUNGSI SIMPUL SECARA UMUM
   
     1.      Untuk mengikat tiang. 
     2.      Untuk menyambung 2 utas tali yang sama besar dan tidak licin. 
     3.      Untuk mengikat tali pada tiang/kayu
     4.      Untuk membuat tanduk darurat atau mengikat ember/timba. 
     5.      Untuk turun kejurang atau dari atas pohon. 
     6.      Untuk mengikat leher binatang. 
     7.      Untuk menyambung 2 utas tali yang tidak sama besarnya dan dalam keadaan kering. 
     8.      Untuk menyambung dua utas tali yang ukurannya tidak sama besar yang basah.
     9.      Untuk memendekkan tali 
     10.  Agar tali pintalan pada ujung tali tidak mudah lepas. 
     11.  Untuk mengikat benda hidup/leher binatang agar yang diikat tidak terjerat.
     12.  Untuk menyambung 2 utas tali yang sama besarnya dan dalam keadaan licin dan basah 
     13.  Untuk memendekkan tali tanpa pemotongan
     14.  Untuk memulai ikatan dan digunakan untuk menyeret balok. 
     15.  Untuk menarik benda yang cukup besar. 
     16.  Untuk diikatkan pada tali penarik agar orang lain dapat membantu menarik. 
     17.  Untuk mengangkat atau menurunkan benda atau orang pingsan . 
     18.  Untuk menghindari lepasnya ujung tali dari ikatan yang berbentuk lingkaran.
     19.  Untuk memanjat tali 
     20.  Untuk mengangkat atau menurunkan benda/manusia. 
     21.  Untuk membuat tangga tali. 
     22.  Sebagai pengunci simpul-simpul lain. 
     23.  Menghentikan geseran pada tali. 
     24.  Membuat loop untuk anchor. 
     25.  Untuk mengikat harness. 
     26.  Untuk mengikat sesuatu tetapi tidak menjerat. 
     27.  Untuk penambat sesuatu (misal, mengikat leher binatang). 
     28.  Untuk menyambung dua buah tali. 
     29.  Untuk mengikat dua ujung tali ukuran atau jenisnya berbeda.
     30.  Untuk ascending (prussiking). 
     31.  Sebagai pengaman tambahan untuk rappelling.     
     32. Untuk mengikat tali webbing.
     33.  Untuk menyambung dua buah ujung tali webbing. 
     34.  Untuk mengikat harness ke anchor atau mengikat tali pada pohon. 
     35.  Untuk belay atau rappelling bila tidak ada alat rappelling(figure of eight, grigri). 
     36.  Untuk menyangkutkan tali prussik atau webbing sebagai pengaman ke dalam celah tebing. 
     37.  Untuk menambatkan tali ke tonjolan tebing sebagai pengaman dan pengganti anchor.

  D.     Macam Simpul Dan Kegunaannya :

          1. Simpul ujung tali
 
              Gunanya agar tali pintalan pada ujung tali tidak mudah lepas



          2.    Simpul mati

               Simpul mati biasanya digunakan untuk mengakhiri suatu simpul. meskipun simpul ini terlihat  mudah di buat   namun banyak juga yang masih salah membuat simpul mati.


                  Fungsi : untuk menyambung 2 utas tali yang sama besar dan tidak  licin

           3.       Simpul anyam

                  Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang tidak sama besarnya dan dalam keadaan kering
 
        Fungsi : Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang tidak sama besarnya dan dalam    keadaan kering.

            4.      Simpul anyam berganda

               Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang tidak sama besarnya dan dalam keadaan basah

Fungsi :gunnanya untuk menyambung dua utas tali yang ukurannya tidak sama besar yang basah dan atau tidak licin

      5.       Simpul erat

               Gunanya untuk memendekkan tali tanpa pemotongan.

         6.       Simpul kembar

             Simpul nelayan, simpul kembar, simpul inggris, simpul portugis (fisherman's knot) sebenarnya merupakan gabungan dari dua buah simpul hidup pada masing-masing ujung dari dua utas tali.


          Fungsi : untuk menyambung 2 utas tali yang sama besarnya dan dalam keadaan licin

      7.   Simpul kursi

Gunanya untuk mengangkat atau  menurunkan benda atau orang pingsan
            
       8.    Simpul Penarik

Gunanya untuk menarik benda yang  cukup besar

Fungsi : Gunanya Untuk turun kejurang atau dari atas pohon.

     9.    Simpul laso
          
Fungsi :gunanya untuk mengikat leher binatang

     10. Simpul hidup/ topi


Simpul hidup berfungsi untuk mengikat suatu benda akan tetapi untuk melepasnya tidak susah biasanya di gunakan untuk mengikat hewan cara membuat


Fungsi : Gunanya Untuk mengikat tiang

       11.  Simpul pangkal

     Simpul pangkal merupakan simpul yang sering digunakan untuk mengawali atau mengakhiri suatu simpul lain nya. contoh jika kita ingin membuat simpul palang maka langkah pertama kita harus pangkal terlebih dahulu pada salah satu tongkat.

Fungsi : Gunanya untuk permulaan ikatan untuk mengikat tali pada tiang/kayu.

       12. Simpul Jangkar

Untuk membuat simpul jangkar atau cow hitch sangat mudah. Ada beberapa cara dalam membuat simpul jangkar.


Fungsi : Gunanya Untuk membuat tanduk darurat atau mengikat ember/timba.

    13.  Anyaman Rantai

           Cara membuatnya:


Fungsi :gunanya untuk memendekkan tali

     14. Simpul Tambat

           Simpul tambat juga digunakan sebagai awalan pada simpul simpul yang lainnya seperti simpul palang dan simpul silang.

Fungsi : Gunanya Untuk memulai ikatan dan digunakan untuk menyeret balok.

15. Simpul Gulung

Fungsi : Gunanya Untuk diikatkan pada tali penarik agar orang lain dapat membantu menarik.

 16. Simpul Pengunci

       Fungsi : simpul yang dibuat untuk menghindari lepasnya ujung atau ekor tali dari ikatan yang berbentuk lingkaran pada tali tersebut.

  17. Simpul Prusik

        Fungsi :gunanya untuk naik tali.


     18. Simpul Tiang Berganda

           Fungsi :Gunanya Untuk mengangkat atau menurunkan benda/manusia.


19. Simpul Tangga Tali

Fungsi : Gunanya Untuk membuat tangga tali.

E. Macam Ikatan dan Kegunaannya

     Ikatan merupakan bentukan tali yang digunakan untuk mengikat dua benda. Macam-macam dari ikatan yaitu:

1.      Ikatan pangkal

     Gunanya untuk mengikatkan tali pada kayu atau tiang,  akan tetapi ikatan pangkal  ini  dapat juga digunakan untuk memulai suatu ikatan.

2.      Ikatan tiang

      Gunanya untuk mengikat sesuatu sehingga yang diikat masih dapat  bergerak leluasa  misalnya untuk mengikat leher binatang supaya tidak tercekik.

3.      Ikatan jangkar

      Gunanya untuk mengikat jangkar atau benda lainnya yang berbentuk ring.

4.      Ikatan tambat

     Gunanya untuk menambatkan tali pada sesuatu tiang/kayu dengan erat, akan tetapi mudah untuk melepaskannya kembali.  Ikatan tambat ini juga dipergunakan untuk menyeret balik dan bahkan ada juga dipergunakan untuk memulai suatu ikatan.

5.      Ikatan tarik

      Gunanya untuk menambatkan tali pengikat binatang pada   suatu tiang, kemudian mudah untuk membukanya kembali. Dapat juga untuk turun ke jurang atau pohon.

 
        
6.      Ikatan turki
             Gunanya untuk mengikat sapu lidi setangan leher

7.  Ikatan palang

     Fungsi : Untuk mengikat dua tiang yang bersilangan denga sudut 90 (siku-siku)
Add caption

8.  Ikatan canggah

Fungsi ikatan tersebut menyambung tongkat dengan tali secara vertical ( sejajar ) ikatan canggah biasa dikenal dengan nama sambung tongkat.
 
 
       Tips : agar tongkat tersambung dengan kuat setiap dua kali lilitan tarik tali sekuat kuat nya

9.  Ikatan silang
    
            Fungsi : Untuk mengikat dua buah tiang yang bersilangan tidak berbentuk siku.

10.  Ikatan kaki tiga

     F.   JERAT
  
Jerat merupakan bentukan tali dari benda dengan tali. Macam-macam dari jerat yaitu:
1.    Jerat Tiang Dua Mata
2.    Jerat Bermata Tiga
3.    Jerat Laso
4.    Jerat Delapan
5.    Jerat Tangga
6.    Jerat Tambat
7.    Jerat Kupu-Kupu
8.    Jerat Kembarc

        Jenis-jenis ikatan yang digunakan dalam tali temali dan pionering oleh pramuka itu apa saja?. Terkadang saat melihat sebuah pionering yang sudah berdiri megah kita menjadi bingung dengan jenis simpul dan ikatan yang dipergunakan, seakan ribet sekali. Padahal, dalam tali temali maupun pionering yang dipraktekkan dalam kepramukaan, pada intinya hanya menggunakan 4 jenis ikatan. Ikatan pun menjadi salah satu teknik kepramukaan yang mendasar dan sangat sering digunakan.

       Keempat jenis ikatan tersebut adalah ikatan palang, ikatan silang, ikatan canggah, dan ikatan kaki tiga. Dalam kesempatan kali ini kita akan mencoba mempraktekkan membuat masing-masing dari jenis ikatan tersebut. Ikatan dalam tali temali sendiri mempunyai arti sebagai rangkaian tali dengan susunan tertentu yang digunakan untuk menautkan (mengikat) dua atau lebih benda lain.

1.      Ikatan Palang (Square Lashing)

            Ikatan palang dalam bahasa Inggris dikenal sebagai square lashing merupakan sebuah ikatan yang berfungsi untuk menautkan dua tongkat atau kayu yang posisinya saling tegak lurus. Penggunaannya seperti untuk membuat kerangka dragbar (tandu), dll. Untuk membuat ikatan palang, berikut adalah langkah-langkahnya :
1.    Buatlah simpul pangkal di salah satu tongkat. Belitkan sisa utas tali yang pendek ke utas tali yang panjang.
2.    Belitkan tali sedemikian rupa (lihat gambar poin “b” dan “c”) pada kedua tongkat. Bagian atas, jejerkan lilitan tali kedua di sebelah dalam lilitan kedua, demikian selanjutnya).
3.    Setelah sekitar empat lilit (atau sesuai kebutuhan), ganti arah putaran tali dan lilitkan di antara dua tongkat (lihat gambar “c” dan “d”)
4.    Akhiri ikatan dengan simpul pangkal di tongkat yang berbeda dengan yang disimpul pangkal pada pertama ikatan (lihat gambar “e” dan “f”) 

  
2.      Ikatan Silang (Cross Lashing)

        Ikatan silang dalam bahasa Inggris dikenal sebagai cross lashing. Kegunaan dari ikatan ini adalah untuk menautkan dua buah tongkat atau kayu yang psosisinya bersilangan. Umumnya sudut yang terbentuk dari dua buah tongkat tersebut tidak tegak lurus atau 90 derajat. Jika tegak lurus gunakanlah ikatan palang. Untuk membuat ikatan silang ikutilah langkah-langkah berikut:

1.      Buatlah simpul tambat di persilangan kedua tongkat.
2.      Belitkan tali antara sudut samping sebanyak empat kali (atau lebih sesuai kebutuhan).
3.      Ganti belitkan tali antara sudut atas-bawah sebanyak empat kali (atau lebih sesuai kebutuhan).
4.      Akhiri ikatan silang dengan membuat simpul pangkal di salah satu kayu atau tongkat.
        
3.      Ikatan Canggah

         Ikatan Canggah digunakan untuk menyambung dua buah tongkat secara lurus. Penggunaan ikatan canggah seperti untuk membuat tiang bendera dengan sambungan tongkat. Terdapat beberapa versi ikatan canggah, namun yang lebih sering digunakan adalah sebagaimana langkah-langkah berikut:

1.      Buatlah sosok di antara dua tongkat yang disambung.
2.      Utas tali yang panjang dililitkan mengitari kedua tongkat. Lilit hingga bagian akhir persambungan.
3.      Masukkan utas tali ke dalam sosok yang dibuat pada langkah pertama tadi (gbr. 2)
4.      Tarik ujung tali sehingga sosok masuk ke dalam lilitan (gambar 2)
5.      Utas tali yang bawah simpul dengan simpul pangkal
  

4.      Ikatan Kaki Tiga (Tripod Lashing)

         Ikatan kaki tiga digunakan untuk menggabungkan tiga buah kayu atau tongkat dengan posisi saling lurus atau untuk membentuk kaki tiga. Untuk membuat ikatan kaki tiga ikuti langkah-langkah berikut:

1.      Susun tongkat secara sejajar.
2.      Buatlah simpul pangkal di salah satu tongkat terluar.
3.      Belitkan tali membentuk anyaman pada ketiga tongkat (gbr. 3 –4)
4.      Belitkan tali secara menyilang mengikat anyaman antara tongkat pertama dan kedua (gbr. 5-6)
5.      Lakukan hal serupa antara tongkat kedua dan ketiga (gbr. 7-8)
6.      Buatlah simpul anyam di tongkat terluar (yang berbeda tongkat dengan simpul anyam pertama) (gbr. 9-12)
     
       
           Itulah cara membuat ikatan palang, ikatan silang, ikatan canggah, dan ikatan kaki tiga. Jika gambar kurang jelas atau terlalu kecil, silakan klik kanan kemudian klik ‘buka tautan di tab baru’ untuk memperoleh gambar dengan ukuran yang lebih besar. Semoga teknik kepramukaan mengenai ikatan dalam tali temali dan pionering yang biasa digunakan pramuka ini membantu kita menguasai teknik kepramukaan.

             G.  PIONEERING

        Menurut asal katanya, pionering berarti bangunan darurat, yakni pembuatan suatu bentuk bangunan dengan menggunakan alat dasar tali dan tongkat. Seorang anggota pramuka diharapkan memilikii ketrampilan khusus dalam menggunakan alat ini, karena keduanya merupakan alat-alat dasar yang sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari dikarenakan multifungsinya dan dikarenakan sangat sisematisnya.

        Mungkin saat ini kalo kita mendengar kata pioneering, mungkin akan terlintas membuat menara dengan 12 tongkat atau membuat dragbar dengan 2 tongkat. Tapi pionnering tidak harus demikian.

         Pioneering adalah salah satu ketrampilan yang mestinya harus dimiliki oleh teman Pramuka. Pioneering merupakan ketrampilan menggunakan barang-barang yang ada di alam untuk dijadikan suatu benda atau alat yang dapat membantu kita. 

      Awalya ketrampilan ini diperuntukkan bagi seorang prajurit terdepan. Prajurit terdepan ini biasa dinamakan team perintis. Tugas nya adalah membuka jalan untuk pasukan yang ada dibelakangnya. Team ini membuka jalan, membangun jembatan, menyiapkan perkemahan, membuat camp sederhana, membuat tempat pendaratan helikopter dan sebagainya.

        Untuk menjalankan tugasnya tersebut team ini harus dapat memanfaatkan barang-barang yang disekitar secara maksimal dengan menggunakan alat yang sederhana. Saat membuka jalan di hutan, yang ditemukan hanyalah kayu, bambu, rotan dan serat pohon. Barang-barang itulah yang akan digunakan. Berbekal ketrampilan yang dimiliki serat pohon bisa dijadikan tali sedangkan kayu, bambu dan rotan akan disusun, disambung dan dibentuk sedemikan rupa menjadi aneka rupa. Seperti Jembatan, kamar mandi, papan pengumuman, meja,  kursi, tempat menyimpan perkakas, tungku dan lain-lain.

          Sebagai seorang anggota Pramuka, kita harus menguasai ketrampilan ini, paling tidak untuk bekal kita saat melakukan penjelajahan, karena tidak mungkin kita akan membawa semen, pasir untuk membangun jembatan, atau membawa bor, gergaji, paku atau alat pertukangan lain untuk membangun perkemahan. 


Contoh gambar pionering :